Recent

Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili : Tentang "Siksaan"

Siksaan itu terdiri dari empat macam : 1. Siksaan melalui adzab. 2. Siksaan melalui hijab. 3. Siksaan melalui pengekangan , dan 4. Siksaan ...

Gus Dur : Tentang tasawuf dan Wihdatul Wujud (Manunggaling kawula lan Gusti)

Di dalam sebuah buku, Alwi Shihab pernah memaparkan bahwa penyebaran Islam di Negeri ini dilakukan antara lain oleh kaum Ulama pesantren.

Dari Mujahadah ke Muraqabah, sampailah pada Musyahadah

Mujahadah : Berjihad menumpas hawa nafsu yang menghalangi jiwa untuk dekat kepada Allah Ta’ala. Muraqabah : Memperhatikan gerak-gerik hati,...

Kita sering merasa yakin, tahukah apa itu "Yakin"?

Dan diantara tanda-tanda Ulama’ Akhirat itu ialah sangat bersungguh-sungguh menguatkan keyakinan. Karena keyakinan itu adalah modal Agama....

Menjadi Manusia Yang Manusiawi

Maksud dari kalimat "Manusia yang manusiawi" adalah menjadi manusia yang baik dan benar, serta manusia yang benar dan baik.

Thursday, December 31, 2009

CINTA SEJATI HAMBA SUFI (Prolog Mutiara Diwan)


Cinta yang dalam tasawuf dikenal dengan istilah mahabbah, adalah pilar utama bagi kehidupan seorang sufi, karena dasar setiap gerak dan diam adalah cinta. tiada kehidupan tanpa cinta dan dengan cinta kehidupan tercipta. tertulis pada kitab-kitab para Nabi, "Wahai hamba-KU, AKU bagimu adalah DZAT yang mencintai, maka jadilah engkau seorang yang mencintai-KU karena cintamu itu adalah hak-KU atas kamu".

Cinta ALLAH SWT kepada seorang hamba ditunjukan dengan kedekatan-NYA pada hamba itu, sedangkan cinta hamba kepada ALLAH SWT ditunjukkan dengan taat melakukan perintah-NYA, menjauhi larangan-NYA dan mempersembahkan kepasrahan total di hadapan-NYA. ini baru sebatas pangkal cinta kepada ALLAH SWT yang bersifat kasbiyah, bisa dicapai dengan upaya-upaya manusiawi oleh siapapun.

Puncak cinta berakhir dengan disingkapnya hijab oleh ALLAH SWT, dibukanya pintu, dan dipersilahkannya seorang hamba masuk ke hadirat ALLAH SWT bersama para ahbab, para pecinta yang mempunyai maqam khusus dihadapan-NYA. puncak ini bersifat wahbiyah, sebuah anugerah yang diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-NYA diantara para hamba yang telah melalui upaya-upaya kasbiyah.

Seorang sufiyah besar, Rabi'ah al-Adawah, pernah mengilustrasikan cintanya yang rumit itu dalam sebuah syair
Kucintai ENGKAU dengan dua cinta,
Cinta karena kecenderungan hawa dan
cinta karena memang ENGKAU lah yang layak dicinta

cinta hawa menyibukkanku untuk mengingat-MU dari yang lain
Sedangkan yang ENGKAU layak dicintai itu karena
Memang ENGKAU lah yang menyingkap hijab untukku

Sama sekali tiada puji bagiku
Dalam cinta manapun
Tapi bagi-MU lah segala puji itu


Rabi'ah mengisyaratkan adanya dua bentuk cinta. pertama, cinta yang lahir dari kesaksian kepada kemurahan Tuhan dalam bentuk kecukupan hajat hidup insaniyah dan kenikmatan inderawi (Hissiyah) serta kehormatan harga diri (ma'nawiyah), sehingga tiada disangkal jika hati cenderung dan tergiring untuk mencintai DZAT pemberi kemurahan itu. cinta seperti inilah yang disebut dengan cinta karena kecenderungan hati.

Kedua, cinta yang lahir dari kesaksian hati kepada adanya kesempurnaan. jika hijab yang menyelimuti hati seorang hamba dibuka oleh ALLAH SWT, maka tampaklah oleh hamba tersebut keindahan dan kesempurnaan Tuhan dalam segala hal. pada saat demikian, secara otomatis lahir rasa cinta yang kokoh seorang hamba kepada ALLAH SWT.

Cinta kedua inilah yang sesungguhnya paling hakiki, karena seorang hamba tidak lagi melihat seberapa besar ALLAH SWT memberikan kecukupan hajat hidupnya, melainkan sebuah cinta yang melintasi segala ruang dan waktu serta mengatasi segala keadaan, baik suka maupun duka, baik ketika berkecukupan maupun papa.

Segala gerak jasad dan desah nafas adalah tarikan cinta sejati yang tiada pernah terhenti. itulah "Kisah Keajaiban Cinta" (Jalaludin Rumi: Mutiara Diwan-i-Syamsi Tabriz)

Wednesday, December 30, 2009

DEPRESSED.? Here's Help


Lately it's been a colossal effort to drag yourself out of bed. it's impossible to concentrate on your work. your headaches and sleeplessness make it worse. weekends are no better. golf used to be fun, but it turned boring. even sex is a chore. an alarming thought flashes by "may be this misery would end if I never woke up...".

Warning signals: you've got more than a case of the blahs. these are signs of a common but serious illness: major depression. Because it may masquerade as different ailments -backache, stomach problems, anxiety- and because it often gets dismissed as the blues, true depression is far more prevalent than most people realize. goof-offs and bumblers aren't necessarily the ones who get clobbered, either.

While depression can be a dreadful disease, it is also easily treated. left untreated, a major depression typically lasts at least six months. but today most depressives can begin recovering within a few weeks, thanks to new therapies and better understanding of the disease.

A tendency to depression is not a weakness or a self-indulgence. scientist theorize that depression is caused by an imbalance of chemicals in the brain. it runs in families: the parents, siblings and children of a depressed person are at higher risk for depression than those who do not have a depressed person in the family; an identical twin is at even greater risk.

Still, depression can strike anybody. consider the man in this 50(s) who signed on as chief financial officer (CFO) at a company in the midst of a leveraged buyout. told to fire the controller, the CFO fought to keep him because of the older man's knowledge of the company. the two men became friends. then the controller died of cancer. to the CFO's amazement, his friend's death helped bring on a major depression.

"I'd never been sick a day in my life", he says. "Suddenly I couldn't eat or sleep". his weight dropped rapidly, and he became so anxious that he found himself screaming in the car on the way to work. he barricade himself at home on weekends and rarely emerged from his office at work. "I could barely think. I'd stare at six pairs of identical white underwear in the morning and not be able to decide which to put on".

After unsuccessful attempts at treatment, the executive attended a special program at a clinic, where he received proper medication and attended group therapy. eventually, he overcame the depression, and it has not been back.

Depression is often triggered by stressful life events, but it can also be touched off by positive news like a promotion, a baby or a new home. not surprisingly, feeling depressed is one of the is anhedonia, a markedly diminished interest in food, sex, hobbies -just about everything pleasurable.

If you, or people around you, observe either of these mind-sets for two weeks or more, watch out for seven other signals: a big increase or loss in weight, sleeplessness or over sleeping, fatigue, slowed body movements, feelings of concentrate or make decisions, and thought of death. if you display any four of these symptoms along with anhedonia or depressed mood, you've got a major depression.

Burnout or grief complicates the diagnosis of depression. "depression doesn't respond to common sense. a depressed person takes a vacation and doesn't feel better. or a friend tries to cheer him up and he feels worse". the biggest problem facing most new patients is waiting to see the effects of treatment. if the depression is mild to moderate, you will fare well with antidepressant medication or short-term psychotherapy.

If you decide to go to the family doctor for help, tell him or her explicitly that you think you're depressed. good-win says non-psychiatrist doctors sport major depression less frequently than mental-health professionals do. some primary-care etc drug or a sleeping pill, which may act as a depressant and make matters worse. if the treatment you embark on doesn't begin working within eight weeks, your doctor may start or change medication. if you do not feel therapy is helping find a more compatible therapist. for moderate to severe depression, get medicine right away. government guidelines say there is almost no evidence that psychotherapy alone is useful in eliminating severe depression. if the symptoms are relentless, if your thought feel as if they're pushing through molasses, nobody would question using medication.

Antidepressant seem to work by booting the levels of the two types of neurotransmitters in the brain that are thought to affect mood. older antidepressants -tricyclics and MAO inhibitors- boost transmitters but cause unwanted side effects, including dry mouth, lightheadedness when standing and weight gain. users of MAOinhibitors have to avoid certain foods, such as some cheeses, wines and pickled items. the newest class of antidepressants, by comparison, seems to affect only one transmitters, called serotonin. this class of drug is safer and has fewer side effects than older drugs.

One other depression treatment is widely misunderstood: electroshock or electroconvulsive therapy (ECT), in which a mild current passing through the scalp induces a seizure. ECT is used only in cases when other treatment have been unsuccessful. the process got a terrible reputation 30 years ago, when it caused memory loss and dangerous convulsions. but using muscle relaxants and new ways of positioning the electrodes has greatly reduced these problems.

The major classes of antidepressants are all equally effective, though sometimes one kind won't work on one person while another will. doctors usually try easing patients off medication after six months to a year. if symptom kick up again, the medicine is resumed. antidepressants are not mood elevators or tranquilizers. if you are depressed, they will probably make you well, but if you are not depressed, they won't make you extra happy. they are not known to be addictive and don't require steadily increasing doses. but don't dismiss psychotherapy. medicine may help a driven executive, for example who spent a lifetime pursuing his career, then was laid off and fell victim to depression. but if all that ambition snuffed out relationships with his wife, kids and community, pills won't help enough. therapy might.

What if you suspect that a spouse or loved one is depressed? don't be bashful. id you think the sufferer will deny the problem, call a doctor yourself.

Friday, December 25, 2009

KEMBALI PADA SEBUAH INTI

Kita terlahir dari kilauan kemegahan Tuhan dan mewarisi kebaikan dari bintang yang gemilang, bagai pesona merah delima di tengah-tengah granit dimana kita tak akan pernah bisa bersembunyi dan berbohong dari Allah SWT.


Kita sekarang adalah ruh suci yang terperangkap oleh tanah (Jasad). sebelumnya kita adalah ruh suci yang murni. jasad tidak akan pernah mendapatkan ruh sebelum ruh itu mau mengucapkan janji kepada Sang Pemberi Ruh (dua kalimat syahadat). kemudian ruh suci itu masuk ke dalam jasad hingga terbentuklah manusia yang utuh dengan membawa sebuah cinta suci kepada Allah SWT. itulah arti sebenarnya bahwa manusia tidak akan bisa hidup tanpa cinta. ruh akan menghidupkan akal dan membuat sebuah ruang yang biasa kita sebut sebagai "hati".

Tanah (Jasad), semakin lama bisa semakin kotor. lantas berapa lamakah kita akan terlepas dari jasad yang kotor dan hina? kita tak akan mampu menjawab. dan semakin lama kita biarkan jubah kita (jasad) itu kotor, maka ruh juga akan kotor. ruh yang kotor akan mengotori akal dan hati kita. kita tidak akan bisa mengenali diri kita sendiri hanya dari jasad kita, karena jasad begitu mudah untuk dibersihkan. kenali dari mana asal ruh kita, dari mana akal kita bisa bergerak untuk berfikir, dan dari mana hati kita bisa berfungsi untuk menerima, menyimpan, merasakan, berkeinginan, dan mengendalikan sesuatu yang kita inginkan.

Dari situ, sedikit banyak kita akan bisa mengenali diri kita, tergantung seberapa dalam kita tenggelam jauh ke dasar diri kita. jika kita hanya bisa mengenali diri kita hanya sampai pada jubah kita, orang lain pun juga akan melihat kita hanya dari jubah kita saja. begitu sebaliknya, jika kita mampu tenggelam jauh ke inti dari diri kita, orang lain pun juga bisa mengenali siapa dan bagaimana sebenarnya kita.

Keindahan jasad adalah lukisan yang menyelubungi segala keindahan hati, buka selubung itu dan masuk, kita akan melihat bahwa keindahan hati itu melebihi indahnya lukisan jasad. manusia tak akan bisa menjadi bijak jika segala sesuatu yang relatif terus saja kita jadikan pujaan.

Meski dalam bentuk kita adalah tanah, namun kita berasal dari ruh yang suci, dan terjadi karena kesejatian cinta yang suci.

Wednesday, December 16, 2009

FILSAFAT POLITIK

Plato mengatakan jika kita ingin memiliki gambaran moralitas yang jelas bagi individu perorangan, kita harus kembali pada negara, dimana, kata plato, "tertulis jelas" bagi kita untuk bisa melihatnya. persoalan bentuk negara, topik yang secara prinsip dibahas dalam republic - adalah persoalan filsafat politik. filsafat politik dimaknai sebagai cabang filsafat yang mempelajari permasalahan seperti pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan masyarakat yang baik? apa yang dimaksud dengan keadilan? apa yang dimaksud dengan kekuasaan dan kontrol? serta pada siapa kesemuanya itu diberikan? apa hubungan subordinasi-superordinasi antara negara dengan perorangan? apakah negara ada untuk melayani individu ataukah individu ada untuk melayani negara? filsafat politik plato menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi dengan berdasar pada etikanya, filsafat moralnya. filsafat moralnya menetapkan bentuk keadilan di dalam jiwa manusia. individu manusia iut adil atau baik, jika dia seimbang dengan struktur harmoni dari tiga bagian jiwa.

Tetapi apa hubungan keadilan dalam individu perorangan dengan negaranya? plato menjawab bahwa secara alami manusia adalah boneka yang mempunyai jiwa sosial, memiliki keinginan alami untuk hidup dalam komunitas. mereka bergantung pada masyarakatnya untuk mendapatkan ketenteraman serta untuk kepuasan hidupnya. oleh karena itu, negara dan pemerintahnya juga harus adil seperti halnya manusia. dalam hal ini, plato dan orang yunani bertentangan dengan doktrin kristen yakni bahwa negara itu tidak alami dan tidak baik, merupakan kejahatan yang diperlukan untuk mengendalikan kejahatan yang lebih besar yang mana akan memperlihatkan hasil bila nafsu dan kekerasan manusia tak terkendali dan tak tertahankan. dan yang seharusnya kita lihat, pandangan plato atas negara yang alami dan baik juga bertentangan dengan pandangan Karl marx yakni negara sebagai kediktaktoran oleh kelas penguasa, yang hadir untuk mengeksploitasi kelas sosial lainnya secara ekonomi dan untuk membelenggu perkembangan dan kemerdekaan mereka. tetapi bagi plato, negara kecil yang ikatan satu sama lainnya dekat bisa menciptakan keadaan alami bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. sementara kaum nasrani secara tradisional menekankan bahwa kehidupan yang baik terdiri atas hubungan baik dari nidividu sendiri, pribadi dengan Tuhan, dan tidak menekankan pentingnya hubungan sosial. plato dan orang yunani yakin bahwa kehidupan yang baik hanya dimungkinkan dengan terciptanya negara yang baik pula. lalu apa itu negara yang baik? apa itu keadilan dalam negara, yang merupakan organisasi politik atau apa pemerintah negara itu sendiri?

Keadilan di dalam manusia dan di dalam negara
Sebuah negara, kata plato, adalah seorang manusia yang "tertulis jelas". elemen yang menyusun negara itu berhubungan dengan elemen yang menyusun jiwa manusia. keadilan, kelebihan, atau moralitas negara sama seperti yang berlaku pada manusia. bagi plato, tidak seperti filsuf politik setelahnya, tidak ada pembedaan satu moralitas untuk perorangan dan satu lagi untuk negara, yang kemudian tidak perlu diperhatikan pada individu yang memerintah. lalu, elemen negara apa yangberhubungan dengan elemen jiwa? seperti jiwa manusia perorangan, setiap negara dengan apapun tipenya memiliki tiga bagian yakni tiga kelas sosial (kelas produsen), kelas militer, dan kelas penguasa atau pemerintah.

Pada negara yang ideal, republik yang dirancang socrates dan murid-muridnya, masing-masing dari tiga kelas ini menerangkan fungsi penting mewakili keseluruhan organik yakni masyarakat. kelas produsen menyediakan keperluan hidup bagi diri mereka sendiri dan bagi kelas lainnya (makanan, temapt berteduh, pakaian dan lain sebagainya). kelas produsen berhubungan dengan elemen nafsu dalam jiwa manusia, sedangkan pelindung atau penguasa berhubungan dengan elemen akal, dan kelas pendukung atau militer, yang membantu dan mendukung pelindung, berhubungan dengan elemen rohaniah.

Tuesday, December 15, 2009

Malaikatmu by Nymphea


Kau ikat diriku Dengan indahmu
Yang berharga bagi Kita semua
Ini indahmu Tak jauh hilang
Terkubur dalamnya lara
Dalam luka dalam duka

Aku bukan malaikatmu
Yang akan selalu ada
Disampingmu sepanjang waktu
Ku ingin bebas

Andaikan sang waktu Dapat kuputar
Balik lagi Kemasa itu
Akan kulepas Semua Indahku
Karena diriku Tak mampu
Ku tak bisa Tanggung semua

Always Say you love me
So please give me room To be
Dont belong to you alone

KISAH KEAJAIBAN CINTA 2

MENEMBUS KABUT FEODALISME GURU - MURID

Yang menarik dalam kisah antara guru dan murid adalah bagaimana seorang murid itu menempatkan gurunya yang begitu mulia dihadapannya. ia adalah cermin, yang bersamanya ia bercinta dengan Tuhan hingga melupakan yang lain. kebersamaan dalam cinta antara guru dan murid itu kadangkala membuat orang lain tidak bisa memahami apa yang tengan dilakukan oleh seorang murid karena gurunya. kadangkala juga mereka tak mampu merasakan suatu kisah keajaiban cinta, dimana seorang murid telah tenggelam didalamnya.

Hubungan guru dan murid, merupakan hubungan persahabtan yang penuh dengan harum cinta. ia menjadi kesah keajaiban cinta yang melahirkan kearifan-kearifan hidup. kisah yang tak akan mampu dipahami oleh akal yang masih dipenuhi nafsu.

Seorang sahabat (bagaimanapun wujud fisiknya) bisa menjadi guru yang menjadi cermin pemantul cinta. maka persahabatan baginya dapat melahirkan berbagai pencerahan batin yang terlihat dari hati, mata, kata-kata, bahkan seluruh panca inderanya pun akan memantulkan sebuah cahaya ilahi. bahkan secara wujudpun bisa memberikan ajaran-ajaran meski bentuknya adalah permohonan dan pertanyaan. kalau ukurannya kita bisa mengambil (sebagian) ilmu dari seorang sahabat, bisa dikatakan seorang sahabat adalah guru kita. seperti contohnya mari kita kembali menyimak hubungan antara Nabi Musa as. dengan Nabi Khidir as. benarkah Nabi Khidir itu adalah guru dari Nabi Musa? dan memang, pertemuan keduanya telah melahirkan pencerahan spiritual bagi Nabi Musa as. karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa Nabi Khidir as. adalah guru spiritual Nabi Musa as. namun, Nabi Khidir tidak mengkerangkakan hubungan itu dalam bentuk hubungan sosial yang feodal. sekali lagi, tidak ada hubungan yang feodalistik diantara keduanya. oleh Nabi Khidir, Nabi Musa hanya diminta satu hal yaitu "bersabar".

Murid yang berilmu akan menghormati orang-orang yang suci. hanya hati yang penuh nafsulah yang tak akan pernah bisa memahami pentingnya menghormati orang suci. karena bangga diri dan buta hati, manusia tak lagi memuliakan orang-orang suci. memang benar bahwa sujud kita hanyalah kita persembahkan pada Allah SWT. sekarang mari kita pahami perintah Allah SWT yang menyuruh para malaikat, jin, tumbuh-tumbuhan untuk sujud pada Adam. lantas Adam berkata: "Sujud kepadaku ini untuk-NYA, jika kalian melihatnya berupa dua sujud (satu untukku dan satu untuk-NYA), maka itu adalah ketersesatan dan keingkaran".

Namun, penghormatan itu tidak sama dengan ketaatan buta. dalam karyanya Fihi ma Fihi, Rumi berkata:
"apakah engkau memiliki orang yang engkau percayai atau tidak?",
"ya, aku memiliki orang yang aku percayai dan ia aku cintai".
"apakah kepercayaanmu itu berdasarkan nalar yang benar atau engkau sekedar menutup matamu dan mempercayainya?",
"kepercayaan yang aku miliki tentu dengan nalar!".
"lantas, kenapa engkau mengatakan bahwa menjadi beriman itu harus meninggalkan nalar?itu berarti engkau mengatakan sesuatu yang bertentangan".


Para penempuh jalan sufi disarankan untuk menemukan guru sejati yang dapat memberinya petunjuk, dan untuk memilih Pir (penunjuk jalan) yang akan menunjukkan jalan rohani.

Tulislah siapa yang tergolong Pir yang kenal jalan itu, pilihlah Pir dan sebut ia sebagai hakikat jalan itu.
Pir bagaikan musim panas, dan orang lain serupa dengan musim gugur. ia adalah bulan yang memberi cahaya diwaktu malam.


Sebab, perjalanan rohani tanpa petunjuk dari mereka yang pernah mengalaminya sangat beresiko.

Pilihlah Pir (penunjuk jalan)! tanap seorang Pir, perjalanan itu akan penuh dengan bencana, rintangan, serta bahaya.
Tanpa pengawal kau akan kebingungan walaupun kau berada dijalan yang telah engkau lalui berkali-kali, maka janganlah berjalan sendiri dijalan mana kau pernah hilang, jangan palingkan kepalamu dari sang petunjuk!.


Guru itu adalah Pir. ia sekedar penunjuk jalan. tanpa penunjuk jalan, sangat mungkin kita tersesat. maka carilah petunjuk dari siapapun yang bisa memberi petunjuk. hormatilah ia, selayaknya menghormati orang suci. serahkan diri kita padanya dalam hal-hal yang memang keahliannya. sebab (sebagaimana sabda Rasulullah SAW) menyerahkan sesuatu pada yang bukan ahlinya hanya akan menghancurkannya saja.

Monday, December 14, 2009

ANALOGI GUA

Penafsiran sebuah kiasan tentang kehidupan masyarakat.



Kiasan tentang gua bisa dipandang sebagai kritik menyakitkan dalam kehidupan sehari-hari kita yakni berada dalam tekanan oleh kedangkalan, oleh bayangan dan bukan benda sesungguhnya. kebenaran dianggap sebagai segala sesuatu yang dikenali indera. kehidupan yang baik dianggap sesuatu memuaskan hasrat kita. kita tidak menyadari bahwa kita hidup dalam ilusi, pengetahuan dangkal, dan idealisme yang keliru dan berbenturan. kehidupan kita didominasi permainan bayangan di ddinding gua kita oleh headlline koran-koran, siaran radio, bayangan bergerak tanpa akhir dari layar televisi, serta pengemuka pendapat yang mengiang di telinga kita.

Kiasan tentang gua juga bisa dianggap kritik menyakitkan bagi banyak ilmu pengetahuan kita, dengan penekanannya terhadap aa yang dirasakan indera kita. ilmu pengetahuan itu juga dirantai sehingga hanya bisa melihat bayangan. basisnya hanya pada pengamatan sensorik, kesimpulannya hanya dalam bentuk rangkaian pengamatan. ilmu pengetahuan tidak berhubungan dengan penyebab sejati ataudampak yang luas. ilmuan empiris tak ada bedanya dengan pemenang kuis TV yang mengetahui semua tanggal dalam film-film humphrey bogart, atau sama dengan tahanan dalam gua yang sangat mengenali serangkaian bayangan di dinding. ini merupakan kritik juga bagi teknologi dan industri ilmiah kita, yang berkembang dan berproduksiuntuk memenuhi kebutuhan dangkal, tanpa memperhatikan kebutuha sejati kita atau moral maupun pertimbangan lingkungan.

Kiasan gua ini juga merupakan pelajaran kiasan politik, kehidupan di gua merupakan kehidupan politik. pemimpin dan publilk acuh tak acuh dan koruptif, tanpa pengetahuan sejati akan diri sendiri atau dunia, termotivasi oleh ketamakan, kekuasaan dan kepuasan diri. mereka dirantai dalam tekanan ketidak acuhan dan nafsu, kepungan histeria mendukung atau menentang isu yang beredar, meyakini ideologi yang hanya ilusi, bayangan sesaat di dinding gua.

Kiasan gua ini merupakan kiasan raja-filsuf. orang yang termerdekakan, telah melakukan pencarian kebenaran dan kebajikan, memiliki misi (kembali kedalam gua), membawa pencerahan, membawa berita bagus, meskipun dia bisa terbunuh karena pengabdiannya, disini kita akan ingat akan Rasulullah SAW (Sang raja filsuf sejati).

Allahumma shalli 'alaa syaidina Muhammad,
wa 'alaa aalihi syaidina Muhammad...

Sunday, December 13, 2009

HARMONI JIWA -Etika Kehidupan Yang Baik- (Seri Filsafat)


Mengapa tidak hidup dalam kehidupan layaknya seorang playboy? kehidupan yang memuaskan nafsu badaniah, kehidupan hedonis dimana kesenangan dikejar sebagai puncak kebaikan. kehidupan mewah yang menyenangkan dengan makanan, minuman, seks, dan tidur serta kenikmatan tubuh yang bisa kita rasakan.

Perlu kita ketahui bahwa kesenangan bukanlah puncak kebaikan bagi manusia, jika kita mengejar kesenangan sebagai kebaikan tertinggi, sebagai moralitas kita, maka itu akan menghancurkan diri kita sendiri. mengapa kesenangan, kepuasan nafsu badaniah, tidak menjadi kebaikan tertinggi bagi manusia? karena, kebaikan tertinggi bagi segalanya, manusia maupun bukan manusia, terdapat dalam pemenuhan sifat alaminya masing-masing, dalam menghidupi bentuk atau esensinya. cita-cita moral tidak terdapat pada hal yang berlawanan dengan sifat alami kita, melainkan pada pemenuhan pada pemenuhan sifat alami kita dalam menyadari kapasitas dan kemampuan kita sebagai manusia.

Dan sifat alami kita sebagai manusia tidak hanya terdapat pada nafsu badaniah, tetapi juga pada dua bagian lainnya dari diri TRIPATRIT (dalam elemen ruh ambisius dan keberanian kita, kepercayaan diri dan kerendahan hati kita, dorongan serta dalam kemampuan bicara dan berpikir kita). kebaikan tertinggi kita mengharuskan kita memenuhi semua tiga bagian diri kita, dan bukannya hanya memenuhi kebutuhan satu bagian saja, yaitu nafsu badaniah. ditambah lagi, kebaikan tertinggi kita akan terdapat pada pemenuhan tiga elemen sifat alami kita sendiri dalam kesatuan yang harmonis atau teratur. keteraturan itu merupakan hirarki, dengan hati dan akal sebagai yang tertinggi dan elemen paling berharga. sedangkan elemen jasmaniah sebagai yang terendah, dan dorongan rohaniah sebagai penengah diantara mereka. "Orang yang baik, tidak akan mengijinkan beberapa elemen dalam jiwanya mengambil alih fungsi satu sama lain". sebaliknya, seseorang sudah sepatutnya mengatur hatinya secara teratur, sehingga nafsu badaniah tidak mengambil alih posisi pengatur yang seharusnya dimiliki oleh hati dan akal. orang yang bijak atau bermoral melakukan pencarian dengan pengetahuan dirinya dan penguasaan dirinya untuk memuaskannya dalam keteraturan tiga elemen sifat alaminya.

Harmoni jiwa
Tiga bagian diri, dari yang tertinggi sampai yang terendah bersama dengan penengah, membentuk sebuah harmoni, seperti not tertinggi, terendah dan menengah dalam kord musik. sebuah harmoni "akan seperti tangga nada proporsi skala musik". seperti dalam persoalan teori tiga jenis manusia, terciptanya analogi antara harmoni jiwa, harmoni proporsi matematika, dan harmoni kord musik. hasil dari membawa bagian-bagian diri kepada harmoninya adalah bahwa seseorang akan "berdamai dengan dirinya sendiri", karena dia telah memenuhi sifat alaminya. hidup yangbaik adalah kehidupan yang seimbang dan harmonis, kehidupan yang memuaskan keteraturan kebutuhan tiga bagian diri. inilah kehidupan yang baik, kehidupan kebajikan dan keagungan manusia, dan itu tidak sekedar memberikan kesenangan pada nafsu dan organ seksual. lebih jauh, hal itu memberikan kebahagiaan, rasa tenteram sebagai manusia seutuhnya. kehidupan yang baik bukanlah kehidupan sebagaimana penolakan sekelompok kaum pada tubuh dan kebencian pada daging. tubuh haruslah dicukupi dan sehat, kuat, serta indah. kehidupan yang baik bukanlah karnaval penolakan sekelompok kaum terhadap dorongan kebencian. ambisi, pengakuan diri, kesetiaan an energi ruh lainnya haruslah mendorong diri untuk melakukan aktivitas dan pencapaian, namun, harus diarahkan dan dikendalikan oleh hati dan akal. akhirnya, kehidupan yang baik kadangkala dinamakan kehidupan dalam dunia hati.

Dalam pembahasan diatas, tidak ada maksud memaknai kehidupan yang baik itu sebagai kehidupan yang sempit, kehidupan orang yang kecerdasannya berlebihan, kekurangan motivasi dan tanpa tubuh yang kuat dan sehat. kehidupan yang baik bukan hanya kehidupan dalam dunia hati dan akal saja, tetapi kehidupan yang di dominasi oleh akal atau pemikiran atas dasar kekuatan (energi) rohaniah yang biasa kita sebut sebagai "hati".

Kehidupan yang baik adalah pengenalan diri sendiri untuk mengenali Sang Pencipta, dan pemenuhan sifat alami manusia yang kompleks secara seimbang, kehidupan yang sehat dan enerjik, berani, dan terhormat, cerdas serta bijak, kebahagiaan dibawah Naungan Cahaya Ilahi sebagai simbol sebuah cinta, kesempurnaan tentang kebenaran, keindahan dan kebaikan.

Tuesday, December 8, 2009

Mengenal diri, Mengenal Tuhan

Anda menyukai sebuah karya seni? ambil contoh sebuah lukisan, bagi orang kebanyakan sebuah lukisan yang bagus adalah lukisan yang enak dipandang mata. semakin sesuai dengan kenyataan maka semakin hebat pelukisnya. semakin natural semakin dipuji. seseorang yang menyaksikan sebuah lukisan indah namun ia bukan penggemar seni atau bukan orang yang bisamemberikan apresiasi seni, maka ia hanya berdecak kagum, lalu berlalu. berbeda dengan orang yang tahu arti keindahan sebuah lukisan, meskipun abstrak. ia akan berdiri beberapa lama didepan lukisan, lalu bergeser kesamping, maju atau mundur. diamatinya beberapa lama sambil menggut-manggut. kadang kepalanya dimiringkan ke kiri atau ke kanan mencari angel yang tepat. begitulah, seseorang mengapresiasikan sebuah karya seni.

A. Indra
Manusia hidup di dunia dilengkapi dengan pancaindra. dengan mata, kita bisa melihat ada berbagai macam warna-warni keindahan dunia. meskipun warna dasar cuma ada tiga, merah, kunign dan biru namun kombinasinya bisa mencapaimiliaran warna. kita akan saksikan demikian indahnya alam ini dengan warna-warni. melalui program pengolah gambar, corel draw! misalnya, kita akan mendapatkan kombinasi warna di layat komputer yang tiada terhingga.
Dari indra kita juga mengenal ukuran. ada berat, jarak. kecepatan, waktu, dan sebagainya. kita juga mengenal sifat (feeling) seperti rasa takut, berani, cemas, riang, dan sebagainya. rasa (taste) yang kita kenal, seperti pahit, manis, asam, pedas, dan hambar. semua itu adalah pancaran daya serap indra yang dimiliki oleh manusia untuk mengenali potensi dan lingkungan. pada binatang tingkat rendah mereka di anugerahi "tentacle" (alat penangkap) atau sensor-sensor yang berfungsi untuk mengenali dan mengidentifikasi lingkungannya. sensor itu mendekati semua objek dan menyatakan kepada tubuhnya apakah benda yang diendus tersebut aman atau berbahaya.
pada awalnya indra pada manusia memang berfungsi sebagai sensor semata. namun, karena manusia dibekali akal yang mempunyai sifat selalu ingin tahu, maka dikembangkanlah pengndraanya untuk bernalar. ada yang mendapat secara langsung dari pengalaman, ada yang diberi tahu oleh orang lain atau melalui metode pengamatan. dalam bukunya pengantar ke filsafat sain, Andi Hakim Nasoetion menjelaskan bahwa seorang anak kecil yang kebetulan meraih kain penutup meja tiba-tiba mendapatkan pengalaman bagaimana caranya mendapatkannya. kalau ia ingin meraihnya cukup cukup dengan menarik taplak meja saja. di pedesaan ada seorang anak menderita sakit mata adakalanya ibu atau bapaknya mencoba untuk mengobatinya denga menjilati mata anaknya yang sakit itu. pengalaman turun menurun mengajari mereka bahwa tindakan seperti itu dapat menyembuhkan penyakit mata yang bernanah. mereka tidak sadar bahwa hal itu dapat terjadi karena di dalam air liur ada zat yang menghambat perkembangan bakteri yang menimbulkan nanah.
Manusia selalu mempunyai rasa ingin tahu karena Allah SWT adalah Zat Yang Maha Mengetahui. sebagamana hadits yang dikutip Al-Ghazali dalam buku terkenalnya Kimia Kebahagiaan. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Allah SWT menciptakan manusia dalam kemiripan dengan diri-NYA sendiri". rasa ingin tahu manusia tersebut menghasilkan pengetahuan. masih dicontohkan Andi Hakim, kalau sebutir padi dikecambahkan pada lumpur yang digenangi air, gabah itu akan menumbuhkan daunnyatermebih dahulu. akan tetapi kalau butir padi itu dikecambahkan pada tanah yang tidak digenangi air, yang tumbuh terebih dahulu adalah akarnya. baru kemudian daunnya yang tumbuh.

B. Ilmu
Semua contoh penalaran tersebut menunjukkan bahwa ada dorongan rasa ingin tahu pada manusia. semuanya ditemukan atas dasar naluri keingintahuan melalui pengamatan. akan tetapi, semua kumpulan pengetahuan yang ditemukan berdasarkan naluri ingin tahu itu bellum termasuk ilmu pengetahuan atau sains. karena setelah pengetahuan itu ditemukan tetapi yang meneukannya berhenti disitu saja, dan tidak berkeinginan untuk berusaha mencari keterangan mengapa hal-hal itu terjadi. itulah perbedaan antara ilmu pengetahuan (knowledge) dan sains (science). hanyalah setelah setelah memahami prinsip dasar, bahwa didalam pisang raja yang bekerja menagkal diare, dan kemudian dapat mengatakan bahwa bahan-bahan lain mengandung zat yang sama, juga dapat digunakan sebagai pengganti pisang raja untuk keperluan yang sama, baru dapat dikatakan bahwa pengetahuan yang diperoleh itu sudah mengandung unsur-unsur ilmu pengetahuan.
Manusia terus menata dan menyusun pengetahuan-pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan. mulai dari alam sekitar disekelilingnya sampai alam jagat raya seperti perhitungan peredaran planet-planet. semua itu menunjukka keteraturan. tidak mungkin semua itu terjadi begitu saja dengan sendirinya. tidak mungkin semua itu tanpa ada yang enciptakan dan mengaturnya. disitulah manusia menemukan Sang Maha Pencipta. namun demikian untuk menemukan Tuhan tidak harus menjadi profesor atau pakar terlebih dahulu, keberadaan Tuhan dapat disaksikan dimana saja, asal kita temui ciptaan-NYA, salah satunya manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, tidak salah Rasulullah SAW bersabda : "Siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya".
mengenal diri tidak sekedar mengenal identitas. tidak sekedar mengenal diri, misalnya saya seorang pria berusia lima puluh tahunan, berambut putih, mata belok, kulit sawo matang, pendidikan sarjana dan lain sebagainya. juga bukan sekedar mengenal tentang sifat-sifat yang dimilikinya seperti saya orang yang suka marah, pendiam, suka warna merah dan lain sebagainya. pengenalan diri seorang manusia lebih dari itu.
Pengetahuan tentang diri yang utama adalah perenungan tentang siapakah kita, dari mana asal kita, untuk apa kita berada di dunia yang fana ini dan akan kemana setelah kita meninggal nanti. itulah pertanyaan dasar yang harus dipecahkan oleh diri seseorang, yang insya Allah setiap manusia akan merasakannya. sebab Alah SWT dengan anugerah akal kepada manusia telah memberikan beban (taklif) berpikir bagi manusia dewasa untuk mencari kebenaran. dengan kemampuan berfikir maka manusia akan menemukan Tuhannya.
Mengenal jiwa atau hati dalam diri manusia adalah hal yang hakiki. pada diri manusia ada sisi watak kebinatangan, ada watak setan dan ada watak malaikat. ketiganya bertarung untuk mendapatkan posisi yang dominan dalam dirinya. pekerjaan hewan hanyalah makan, tidur, dan berkelahi. watak setan sering mengobarkan kejahatan, permusuhan, akal bulus dan kebohongan. sementara watak malaikat selalu melakukan perenungan akan keindahan Tuhan. dalam perjuangan hidup, mau tak mau sifat dan watak tersebut tidak sama sekali hilang, namun tugas manusia untuk meminimalisasikan hewan dan setannya serta meningkatkan watak kemalaikatannya.

C. Iman
Pengenalan inilah yang akan melahirkan iman yang hakiki. seorang muslim yang menemukan Tuhannya dalam perenungan alam semesta, terasuk dirinya sendiri, akan kokoh imannya. itulah mengapa ketika ayat Al-Imran turun, Rasulullah SAW menangis sampai air matanya membasahi tanah tempat beliau sujud. Bilal menyapa Rasulullah pagi-pagi dengan heran, "Wahai Rasulullah, bukankah dosa-dosamu telah diampuni. mengapa engkau mengangis?", Rasulullah SAW menjawab: "Bukankah aku sebagai hamba yang bersyukur? tadi malam telah turun ayat Ali Imran, Inna fi khalqis samaawaati...(celakalah orang yang membacanya tetapi tidak mau merenungkannya)."
Seorang muslim yang mencapai keimanan yang hakiki perilakunya akan berbeda dengan yang lain. dari keimanannya tersebut akan terpancar tingkah laku dan perbuatan yang merefleksikan sifat-sifat Tuhannya. sifat Asmaul-Husna yang 99 mengejawantahkan dirinya. aktivitasnya akan menyuburkan sekelilingnya. sehingga semua orang akan merasakan manfaat kehadirannya. orang semacam inilah yang disebut Rasulullah SAW sebagai sebaik-baik manusia, "Khairunnas man yanfa'unnas" (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain).

D. Ihsan
Amal seseorag yang imannya kuat adalah amal yang ihsan. ihsan artinya amal yang dilandasi niat yang baik (Lillahi ta'ala) dan sesuai dengan tuntunan-NYA. sebagai refleksi diri-Nya, manusa berjalan dan bertingkah laku menyesuaikan kehendak dan aturan-aturan-NYA. ihsan dalam pengertian lain yaitu amal perbuatan yang dilakukan seorang mukmin dengan sangat serius dan hati-hati karena setiap saat Tuhan mengawasinya. sebagaimaa sabda Rasulullah SAW, "Beramal seolah-olah melihat Tuhan, kalau tidak bisa maka seolah Tuhan melihat dan mengawasi kita".
Amal seorang yang ihsan memancarkan cahaya Ilahiah. namun demikian, bukan tidak berarti tanpa cacat. setan akan terus-menerus memperlihatkan nafsu serta ambisinya menjatuhkan seseorang ke jurang nista. amal ihsan kadang-kadang akan dibuat atau diselewengkannya dengan tujuan lain. itulah mulai timbul benih-benih riya' (pamer), ingin dipuji. oleh karena itu, tidak boleh tidak, amal yang ihsan harus selalu ikhlas.

E. Ikhlas

Keikhlasan dalam beramal yang ihsan merupakan puncak amal perbuatan manusia. Imam Ghazali pernah berkata, "Semua manusia akan rusak, kecuali orang yang berilmu. orang yang berilmu pun akan rusak, kedcuali orang yang beramal. orang yang beramal pun akan rusak kecuali orang yang ikhlas".
Manusia yang mengenal Tuhannya tidak akan takut dengan was was setan. ibarat seseorang mau memasuki sebuah rumah, didepan pintu sudah menghadang seekor anjing galak menyalak-nyalak. bagi orang tidak kenal atau tahu caranya maka akan berlari ketakutan. sementara orang yang sudah kenal dengan tuan rumah akan tenang dan menuju ke pintu pagar untuk memencet bel. sang tuan rumah akan keluar rumah dan menyambut serta menyuruh sang anjing untuk diam. demikian pula dengan kita manusia, Allah SWT akan membukakan pintu buat kita apabila sudah mengenal-NYA. mulailah dengan mengenal diri sendiri. dengan (5 i) diatas, Insya Allah hidup akan meenemui khusnul khatimah, yaitu indra yang menghasilkan ilmu, ilmu yang menghasilkan iman, iman yang menghasilkan ihsan, serta ikhlas dalam menjalankan amal. Insya Allah.

Friday, December 4, 2009

KONSEP KESADARAN


Dzikir artinya sadar atau ingat, Dzikrullah maknanya dzikir atau ingat kepada Allah SWT dengan sadar serta mengucapkan kata-kata yang menuju kepada-NYA. maka dzikir dalam arti sempit biasanya (sering kali) diterjemahkan dengan Subhanallah, alhamdulillah, laa ilaaha illallah, allahu akbar, dan sebagainya.
dalam arti luas, dzikiradalah sebuah kesadaran akan peran seseorang di muka bumi. dzikir atau ingat kepada Allah SWT yang di ejawantahkan ke dalam kehidupan sehari-hari. dzikir ridak saja hablum minallah, tapi juga hablum minannas. kesadaran diri inilah yang patut dimiliki oleh seorang muslim yang ingin bangkit dari keterpurukan, terutama keterpurukan moral. ia mesti sadar diri, sadar akan lingkungannya dan bisa menjalin hubungan dengan sesama melalui silaturrahmi.

1. Sadar diri
pertama, seorang muslim pertama kali harus sadar atau mengenal dirinya terlebih dahulu. kenla atau sadar akan membuat kita selalu bersyukur, bahwa di antara kita masih ada yang lebih sengsara. kita memosisikan diri kita di antara sekian ribu atau miliaran orang. ternyata tidak semua orang dapat menikmati kehidupan seindah kita. apa yang kita dapat selama ini merupakan anugerah yag tiada taranya. demikianlah, dengan mengenal diri seorang muslim akan selalu mudah bersyukur.

2. Sadar fasilitas
kedua, adalah sadar atau kenal lingkungan. lingkungan di sekitar kita pada hakikatnya adalah fasilitas yang dinerikan oleh Allah SWT kepada kita. seperti kita mempunyai sebuah mobil, pasti kita akan tergerak untuk mempelajarinya. ada setir, ban, ada mesin, ada dashboard dan sebagainya. kita akan tergerak untuk mengetahui barang -barang apa saja yang ada di mobil itu. kalau sewaktu-waktu bermasalah tentu dengan mudah kita akan dapat memperbaikinya. sebab, mobil tersebut akan menyertai kemana saja kita pergi. demikian pula dengan lingkungan kita, pengenalan lingkungan adalah dengan cara belajar. apa yang ada disekelilingnya dipelajari. seperti mempelajari bagian-bagian mobil, kita pelajari elemen-elemen di sekitar kita, termasuk manusianya. misalnya lignkungan di kantor, kita mempelajari satu per satu sifat, karakter dan perilaku orang-orang yang ada karen kita hidup bersama mereka. atau suatu ketika ada maslah dengan salah satu dia antara mereka kita sudah tahu harus bagaimana cara membetulkannya. jadi, kenal lingkungan adalah mempelajari aspek detail dari lingkungan tersebut, baik fisik maupun nonfisik.

3. Sadar peran diri
ketiga, adalah sadar peran diri. kalau pada tahap kedua kita hanya mengenal lingkungan saja, tahap ketiga ini mulai melakukan interaksi. sebelum berinteraksi, kita hendaknya mengenal dimanakah posisi kita di antara orang-orang di sekitar kita. kenali peran diri kita, lakukan dengan cara berkawan dengan baik. ibaratnya, dalam menggunakan mesin kita mulai mencet-mencet tombol dan menguji keahlian kita menggunakan alat tersebut. jadi, potensi yang ada dalam diri kita dipertemukan dengan potensi lingkungan. apa yang bisa kita berikan buat saudara atau kawan kita, marilah kita berikan sebaik-baiknya, keahlian, kemampuan, dan potensi diri sedapat mungkin di konstribusikan untuk lingkungan kita.

4. Sadar peran orang lain
keempat, adalah kenal peran orang lain. disinilah kita dapat saling berperan, berbeda dengan interaksi manusia dengan alat yang hanya satu arah, maka interaksi antar manusia bersifat dua arah atau bahkan multi arah. satu sama lain menigsi kekurangan yang ada. sendirian seseorang tidak akan mampu mendorong menghidupkan mobil yang mogok. masing-masing orang harus memahami, menyadari dan memainkan perannya masing-masing. Tuhan menciptakan segala sesuatunya sesuai dengan potensinya. demikian pula manusia, pasti ada bakat khusus yang dimiliki masing-masnig orang dalam menjalankan perannya.

5. Silaturrahmi
terakhir, adalah bersilaturrahmi. yaitu merajut benang potensi satu sama lain dan memperkukuhnya. kalau pada kenal peran orang lain hanya saling mengisi, fase silaturrahmi sudah menjalin suatu kerja sama yang erat. dalam silaturrahmi aspek komunikasi menonjol sangat kuat. kerja sama inilah yang akan menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat bagi umat. sekelompok orang yang sudah dapat menjalin interaksi sosial yang kuat satu sama lain akan menghasilkan masyarakat yang kuat. bagi seorang muslim, inilah yang menjadi motivasi bagi dirinya dalam membangun masyarakatnya.
dengan menjalani peran seperti ini maka seorang muslim akan terus termotivasi, bersemangat dan berdzikir ia padukan dan sinergikan. bagaimana tidak, ia telah mengenal dan menggali potensi yang ada dalam dirinya. ia akan terus berkarya sehingga memberikan manfaat bagi orang lain, sebagaimana lebah yang terus membuat madu agar dapat dimanfaatkan oleh manusia. baginya, dunia yang dihadapi bukan dunia yang keras dan cadas, bukan dunia yang sakit dan penuh kegelapan, tapi dunia yang mereka hadapi adalah keindahan (walaupun hanya semu). hidup ini adalah anugerah Tuhan yang indah. maka akan tercetus suatu ungkapan tentang kehidupan dari mulutnya

Life is challenge, meet it.
Life is a song, sing it.
Life is a dream, realize it.
Life is a game, play it.
Life is love, enjoy it.

Friday, November 27, 2009

KONSEP BERFIKIR

Tentu tidak semua berfikir menghasillkan kebangkitan. hanya proses berfikir yang hakiki saja yang menghasilkan kebangkitan itu. Kadang seseorang tidak memperhatikan apakah yang dilakukannya dalam berfikir merupakan hal yang esensi, prinsip, atau praktis. Ketiganya tentu berbeda. mari kita lihat piramida sistem berpikir berikut.

1. Esensi
Pada hakikatnya seseorang berpikir secara esensi (inti) terlebih dahulu. tanpa berpikit hal yang esensi maka tidak akan berujung pada kebenaran apalagi kebangkitan. pemikiran yang esensi dalam kehidupan ini adalah untuk menjawab sebuah pertanyaan dasar, "untuk apa kita berada di dunia ini?", Juga pertanyaan aasasi "Dari mana asal kita dan mau kemana kita setelah mati?", pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus dijawab. dari awal pertanyaan tadi akan berkembang pemikiran esensial tersebut bahwa sesungguhnya keberadaan kita di bumi ini adalah untuk mengabdi kepada Tuhan ala semesta ini. keberadaan kita di muka bumi sebagai Khalifatullah.
Oleh karena itu, manusia sebelum berkiprah di dunia harus melakukan perenungan, tafakur, dan berpikir mengenai hal yang esensi ini. dalam ajaran islam, hal yang esensi adalah aqidah. keimanan terhadap Tuhan. keyakinan inilah yang menjadi pendorong seseorang dalam berpikir dan bertindak selanjutnya. keimanan juga menjadi dasar bagi setiap muslim dalam beraktivitas.
2. Prinsip
Setelh berpikir tentang hal yang esensi maka selanjutnya barulah kita melangkah menuju suatu prinsip. sebuah prinsip berbeda dengan esensi. prinsip adalah hal yang membatasi esensi. sesuatu yang esensi adalah sebuah inti. tanpa suatu pembatas maka ia bukan lagi sebuah esensi (inti). pembatas dari inti adalah suatu prinsip, jika esensi itu satu (karena ia adalah inti) makaprinsip bisa beberapa (namun tidaklah banyak).
Berpikir tentang hal-hal prinsip juga penting. sebab hal itu menjadi penjabaran dari hal yang esensi. seseorang yang berpikir dalam kerangka Islam, ia akan melihat masalah aqidah adalah hal yang esensi. sedangkan rukun iman dan rukun Islam adalah prinsip yang harus dijalankan. juga ilmu ushul fiqih (ilmu mengenai dasar agama Islam) adalah hal-hal prinsip yang merupakan pokok dari ajaran Islam. kaidah tersebut merupakan rumus dari penjaabaran aqidah maupun ajaran Islam.
Seseorang kadang sudah memahami hal yang esensi tapi gagal dalam menerjamahkan suatu prinsip. kadang prinsip yang dijabarkan itu melenceng dari esensinya. sebuah contoh konkret yang sekarang ini berkembang adanya asas pluralitas dalam beragama. seorang yang berpikir sistematik akan menyadari bahwa puncak segitiga adalah satu, yaitu hal yang esensi. oleh karena itu, hal yang esensi tersebut sebagaimana dijelaskan bahwa hal itu adlah inti, adalah satu pula. sebuah kebenaran tentang hal esensi adalah tunggal yaitu keesaan Allah SWT.
di atas sudah dijelaskan bahwa hal yang esensial adalah aqidah Islam. aqidah Islam adalah keimanan bahwa Tuhan adalah satu, yaitu tauhiid. namun demikian, ada pula kalangan yang menganut ajaran Islam yang berarti tauhiid, menganut pula prinsip pluralisme yang menyatakan semua agama adalah benar. di atas engakui hanya satu, kemudian dibawah mengakui yang lainnya juga. pluralisme memang baik tapi bukan untuk masalah aqidah atau hal yang esensial, seperti keyakinan terhadap suatu agama. orang yang berprinsip pluralisme dalam beragama gagal membuat prinsip yang menjabarkan esensi dala sistem berpikirnya.
3. Praktis
Setelah berpikir maslah prinsip,seesorang bisa memikirkan masalah-masalah praktis, berdasarkan hal yang esensi dan prinsip tersebut. hal yang praktis banyak sekali dan merupakan penjabaran dari esensi maupun prinsip. jumlahnya bisa tidak terbatas tapi tidak lepas dari koridor segitiga di atas. dalam ajaran islam, hal-hal praktis merupakan kajian fiqih mengenai perbuatan seseorang. disana akan dibahas perbuatan-perbuatan yang wajib, sunnah, mubah, haram dan juga makruh. tak ketinggalan masalah akhlal atau perbuatan moral yang sesuai dengan kaidah islami.
Dengan menjalankan sistematika berpikir ini maka seseorang akan mudah dalam menjalankan kehidupannya. tidak terombang ambing oleh suasana kehidupan. pemikirannya
fokus tidak kesana kesini tanpa arah. juga akan mudah menyelesaikan problematika hidup. yaitu dari hal-hal yang praktis ditarik kepada masalah prinsip dan kemlbali kepada sesuatu yang esensi. seorang muslim yang tahu akan potensi ini sudah seyogianya mengacu kepada sistem berpikir seperti ini. demikianlah yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat serta generasi pertama dulu sehingga mereka menjadi bangsa yang memimpin dunia.

Wednesday, November 25, 2009

Dialektika - Metode Socratik (pertanyaan adalah ilmu)


Dialektika pada mulanya memang seolah-olah tampak seperti menunjuk pada suatu perdebatan dengan tujuan utama mementahkan argumen seseorang atau membawa seseorang kepada kontradiksi-kontradiksi, dilema atau paradoks. namun sebenarnya dari semua itu hanya ingin berupaya untuk menggali hakikat dari seusatu hal melalui proses pertanyaan.
Sebagian besar dialog (debat) menggunakan metode filsafat yang diciptakan Socrates (Metode Socratik), kadang-kadang dinamakan Metode Dialektika. metode ini merupakan pencarian ilmu dengan menggunakan pertanyaan dan jawaban. pertanyaan yang dikemukakan biasanya menurut tema yang sedang dibicarakan, bisa juga pertanyaan umum yang terlihat sepele namun jika dipertanyakan akan mnenjadi sesuatu yang sulit dicari hakikatnya (terkadang kita sering mengucapkan sesuatu namun acuh tak acuh tentang apa sebenarnya arti dari sesuatu yang telah kita ucapkan).
Seperti contohnya apa itu kebajikan? apa itu keberanian? apa itu keadilan? dsb. jawaban yang diberikan pendengarnya adalah suatu definisi lantas kita melanjutkan dengan meentahkan masing-masing definisi lalu mengemukakan suatu contoh (argumen) pembalik yang terancang secara cepat bahwa definisi mereka (pendengar) itu masih terlalu sempit, terbatas, atau bias dan tak berdasar.
Metode socratik menggunakan teknik contoh pembalik untuk memunculkan serangkaian pertanyaan yang memperbanyak contoh dan kasus, untuk dimasukkan dalam definisinya.
Sebuah definisi harus menyatakan persamaan-persamaan yang dimiliki oleh suatu contoh, kasus, pemisalan dan pengandaian. misalnya saja contoh keberanian, keadilan, dsb. kadangkala ada sebuah pertanyaan dengan banyak definisi tapi tak satupun dari definisi-definisi tersebut bisa diraih sebuah hakikat arti/makna meskipun banyak yang telah dimentahkan.
Maka kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa dari pertanyaan-pertanyaan pembalik itu bisa kita petik sebuah ilmu (yang mungkin belum kita dapat dari pengetahuan yang telah kita dapat sebelumnya), ilmu yang mempunyai arti lebih dalam. dari sini kita juga akan bisa mendapatkan hikmah lainnya yaitu kita bisa memilah sebuah pertanyaan, apakah pertanyaan itu memiliki bobot (nilai) atau tidak.

Tuesday, November 24, 2009

"Hati" (The Questions for heart)


Banyak orang membicarakan tentang hati. begitu mudah pula orang berkata soal hati. tapi apakah mereka tahu apa itu hati? bagaimana sebenarnya hati itu? dan seperti apa sebenarnya hati kita itu?
Sempatkah terpikir bagaimana bisa sebuah hati yang mungil yang ada dalam tubuh kita bisa menampung segala memori-memori yang telah kita dapatkan selama hidup kita?
bagaimana juga hati bisa merasakan sakit yang luar biasa manakala kita tersakiti oleh sesuatu hal yang menyakitkan? berbicara soal hati mungkin akan ada jutaan referensi yang berbeda, apakah hati itu hanyalah segumpal darah pekat.?!
Lebih gampangnya kita bisa mengatakan bahwa hati itu sebenarnya adalah "ruang" yang terbagi oleh sekat (pembatas) menjadi dua bagian, kebaikan (Muttaqiin) dan keburukan (Munafiqiin). lantas bagaimana kita bisa mengetahui hati yang mana yang lebih dominan dalam diri kita, oleh karena itulah mengapa kadang kita dihadapkan oleh berbagai pilihan yang (kadang) membingungkan bagi kita. saat itulah kontradiksi (antara kebaikan dan keburukan) itu berkompetisi menguasai keadaan. dalam pembahasan sebelumnya (manajemen jiwa 2) disebutkan bahwa hati adalah raja dan pikiran adalah penglima (hakim) dalam tubuh kita. seperti halnya disini, hati akan menentukan sesuatu yang selanjutnya akan mengutus pikiran kita untuk mengambil sebuah keputusan. keputusan yang baik adalah hasil dari dua kontradiksi (hati baik dan hati yang buruk) dimana kebaikanlah yang menang. pun begitu sebaliknya, keputusan yang buruk adalah hasil dari dua konrtadiksi itu (dimana keburukan adalah pemenangnya).
Mungkin disinilah pentingnya selalu menjaga hati (untuk tetap teguh, tegar, dan yakin) pada sebuah prinsip dan keyakinan agar hati kita tetap tenang dalam menghadapi segala situasi yang sulit. hati yang tenang akan senantiasa menghasilkan pikiran yang jernih.
Bersambung...

Friday, November 20, 2009

Pemahaman Rasional (intelektual)


Perubahan dari pengetahuan petani yang tradisional tidak alamiah ke ahli tumbuhan yang ilmiah atau ke ilmu matematis para ahli astronomi ini merupakan perubahan yang kita katakan dengan naik dari keyakinan ke pemahaman akal. dan dalam melakukan penigkatan ke tingkatan ketiga pada tangga pengetahuan, sekarang kita harus mencapai sigifikansi garis terpisah.
Untuk tingkatan ketiga yang kita bahas sekarang, kita telah melampaui pembagian utama dari garis pengetahuan, memasuki alam pemikiran, meninggalkan gua keyakinan sehari-hari dan tingkatan fantasi yang lebih rendah, serta berjuang menapak menuju cahaya matahari, meniggalkan objek konkret alam kasat mata, objek sehari-hari yang dicerna oleh tahanan didalam gua (analogi gua : plato).
namun, objek seperti apa yang sedang kita coba tapaki menuju cahaya matahari? objek apa yang kita ketahui dengan daya intelektual ketika kita menyeberang garis menuju alam pemikiran? jawabannya ada pada pengetahuan bahwa objek yang kita ketahui dengan pemahaman intelektual atau rasional pada tingkatan ketiga yaitu pengetahuan merupakan konsep sejati sebagai dasar perlawanan kita terhadap objek keyakinan.
jika objek persepsi adalah sesuatu yang konkret, maka objek intelektual adalah objek yang abstrak, jika objek persepsi adalah benda tampak, maka objek intelektual adalah konsep umum atau universal, dan jika objek persepsi bisa diubah (dalam prosesnya / dalam proses perubahan), maka objek intelektual adalah yang tak berubah.
semua ini masih dalam lingkup alam pemikiran (yang sering berlawanan dengan hati), belum sampai pada dunia hati (dimana pemikiran bisa menjadi budak oleh kekuasaan hati sebagai raja dalam tubuh kita).

Thursday, November 19, 2009

- Kebijaksanaan Sejati -


satu-satunya kebijaksanaan sejati terkandung dalam pengetahuan bahwa kita tidak tahu. ketika kita mendatangi orang-orang yang menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang bijak, maka kita justru akan mendapati jawaban bahwa orang yang paling bijak adalah orang yang mengatakan diri mereka tidak bijak. bagaimana bisa orang-orang yang mengatakan tidak bijak dikatakan sebagai orang yang paling bijak? karena paling tidak mereka lebih tahu bahwa mereka tidak tahu apa-apa.
misalnya, coba kita datangi beberapa penyair untuk mengetahui apakah mereka bijak atau tidak. kebanyakan kita akan mendapati bahwa mereka menciptakan puisi bukan dengan sebuah kebijaksanaan melainkan dengan sebuah inspirasi (pengecualian jika puisi mereka tercipta dari sebuah cerminan hati). (sebagian besar) para penyair itu seolah berpikir bahwa mereka adalah orang paling bijak karena puisi-puisinya.
hal ini cenderung menafikan pengetahuan sejati yang mereka miliki, bahwa kebijaksanaan tidak bisa didapat dari sebuah inspirasi atau pemikiran, melainkan dari sebuah kesadaran diri, atau lebih tepatnya dari sebuah cermin hati.
kesimpulannya, orang yang sadar bahwa mereka tidak tahu apa-apa akan selalu berusaha menentukan sesuatu yang lebih baik (bahkan bisa jadi lebih dari sesuatu yang bijak sekalipun).
selamat datang di dunia hatimu...!!!

Easier to run

it's easier to run
Replacing this pain with something numb
It is so much easier to go
Than face all this pain here all alone
Something has been taken
From deep inside of me
A secret I have kept locked away
No one can ever see
Wounds so deep they never show
They never go away
Like moving pictures in my head
For years and years they have played
If I could change I would
Take back the pain I would
Retrace every wrong move that I made I would
If I could take all the shame to the grave I would
Sometimes I remember
The darkness of my past
Bringing back these memories
I wish I did not have
Sometimes I think of letting go
And never looking back
And never moving forward so
There would never bee a past
Just washing it aside
All of the helplessness inside
Pretending I do not feel misplaced
Is so much simpler than change

It is easier to run replacing this pain with something numb
It is so much easier to go
Than face all this pain here all alone

Wednesday, November 18, 2009

Kebajikan adalah suatu pengetahuan

Prinsip bahwa kebajikan merupakan suatu pengetahuan adalah bahwa untuk mengatahui kebaikan adalah dengan melakukan kebaikan. kejahatan, kekeliruan atau semacanya muncul karena kurangnya pengetahuan, ketidakacuhan, dan ketiadaan lainnya. jika mengetahui kebaikan adalah dengan melakukan kebaikan, maka kekeliruan hanya datang dari kegagalan untuk mengetahui apa yang baik. "Tak ada orang yang melakukan kejahatan secara sukarela", kalau mengetahui kebaikan tentang sesuatu (dalam hal apapun itu), seseorang tak mungkin bermaksud memilih kejahatan.
Mungkin kita sering mendengar orang berkata "saya bertindak berlawanan dengan penilaianku yang lebih baik", atau "saya benar-benar lebih tahu?". mungkin hal ini konyol, karena jika kita benar-benar lebih tahu, jikan kita bear-benar lebih paham tentang hal yang lebih baik untuk dilakukan maka kita pasti akan melakukannya. jika kita benar-benar memiliki penilaian yang lebih baik dari yang kita gunakan, maka kita pasati bertindak berdasarkan penilaian tersebut, dan bukannya berlawanan. ketkan seseorang melakukan tindak kejahatan atau kekliruan, pastilah itu didasarkan pada pemikiran bahwa tindakan itu akan ada eksesnya, ada keuntungannya. seorang pencuri tahu bahwa mencuri itu adalah salah, tapi dia mencuri cincin berlian karena dia meyakini bahwa hal itu akan memikat perempuan, atau akan membuat dia kaya sebagai keuntungannya. begitu pula orang-orang yang menghabiskan hidupmya demi mengejar kekuasaan, gengsi atau kekayaan. mereka melakukannya karena berpikir bahwa salah satu dari tindakan itu akan membawa kebahagiaan bagi mereka.
seseorang harus tahu sifat alamiah manusia, supaya mengerti apa yang baik bagi manusia dan apa yang akan bisa membawa kebahagiaan, serta supaya mengerti bagaimana hidup dan apa yang harus dikejar untuk diraih. tanpa memperhatikan ini, tak akan pernah tahu apa yang baik bagi manusia dalam sebuah kehidupan, mengejar demi mencapai sesuatu namun tak pernah mendapatkan kebahagiaan, kehidupan seperti bisa dikatakan "kehidupan yang tak teruji, sedangkan kehidupan yang tak teruji tidak layak disebut hidup" (Socrates : Seri Petualangan Filsafat).

Friday, October 9, 2009

The Spirit carries On

Where did we come from,
Why all here?
Where do we go when we die?
What lies beyond
And what lay before?
Is anything certain in life?

They say, "Life is too short,"
"The here and the now"
And "You're only given one shot"
But could there be more,
Have I lived before,
Or could this be all that we've got?

If I die tomorrow
I'd be all right
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on

I used to be frightened of dying
I used to think death was the end
But that was before
I'm not scared anymore
I know that my soul will transcend

I may never find all the answers
I may never understand why
I may never prove
What I know to be true
But I know that I still have to try

If I die tomorrow
I'd be all right
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on

Victoria:
"Move on, be brave
Don't weep at my grave
Because I am no longer here
But please never let
Your memory of me disappear"

Nicholas:
Safe in the light that surrounds me
Free of the fear and the pain
My questioning mind
Has helped me to find
The meaning in my life again
Victoria's real
I finally feel
At peace with the girl in my dreams
And now that I'm here
It's perfectly clear
I found out what all of this means

If I die tomorrow
I'd be all right
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on

Another day

Live another day
Climb a little higher
Find another reason to stay
Ashes in your hands
Mercy in your eyes
If you're searching for a silent sky...
You won't find it here
Look another way
You won't find it here
So die another day
The coldness of his words
The message in his silence,
'Face the candle to the wind...'
This distance in my voice
Isn't leaving you a choice
So if you're looking for a time to run away...
You won't find it here
Look another way
You won't find it here
So try another day
They took pictures of our dreams
Ran to hide behind the stairs
And said maybe when it's right for you, they'll fall
But if they don't come down
Resist the need to pull them in
And throw them away
Better to save the mystery
Than surrender to the secret
You won't find it here
Look another way
You won't find it here
So try another day

Wednesday, October 7, 2009

A nightmare to remember

A nightmare to remember
I'd never be the same
What began as laughter
So soon would turn to pain

The sky was clear and frigid
The air was thick and still
Now I'm not one to soon forget
And I bet I never will

Picture for a moment
The perfect irony
A flawless new beginning
Eclipsed by tragedy

The uninvited stranger
Strated dancing on his own
So we said goodbye
To the glowing bride
And we made our way back home

Life was so simple then
We were so innocent
Father and mother
Holding each other

Without warning
Out of nowhere
Like a bullet
From the night

Crashing glass
Rubber and steel
Scorching fire
Glowing lights

Screams of terror
Pain and fear
Sounds of sirens
Smoke in my eyes

Sudden stillness
Wrapped in silence
No more screaming
No more cries

Stunned and bewildered
Cold and afraid
Torn up and broken
Frightened and dazed

Stunned and bewildered
Cold and afraid
Torn up and broken
Frightened and dazed

Lying on the table
In this unfamilliar place
I'm greeted by a stranger
A man without a face

He said, "Son do you remember?"
"Do you even know your name?"
Then he shined a light into my eyes
And said, "Take this for the pain."

Hopelessly drifting
Bathing in beautiful agony
I am endlessly falling
Lost in this wonderful misery
In peaceful sedation I lay half awake
And all of the panic inside starts to fade
Hopelessly drifting
Bathing in beautiful agony

"Tell me does this hurt you?"
Said the faceless man
"Can you move all of your fingers?"
"Can you try your best to stand?"

I asked about the others
Is everyone ok?
He told me not to worry
As he turned and looked away

Hopelessly drifting
Bathing in beautiful agony
I am endlessly falling
Lost in this wonderful misery
In peaceful sedation I lay half awake
And all of the panic inside starts to fade
Hopelessly drifting
Bathing in beautiful agony

Day after day
And night after night
We burden the oppressed
Did they ever see the red light?
Over and over
Scene by scene
Like a recurring nightmare
Haunting my dreams

How can you prepare
For what happens next?
The search you'll never have to see
His father's such a mess
It's a miracle he lived
It's a blessing no one died
By the grace of God above
Everyone survived

Life was so simple then
We were so innocent
It will stay with us forever
A nightmare to remember

Tuesday, October 6, 2009

PDF (Pariwisata Dunia Filsafat), PART 1

"Hal yang sepele, bisa menjadi hal yang teramat rumit...
pun begitu sebaliknya...
Hal yang rumit, bisa menjadi hal yang teramat ringan"
Itulah muqadimah (Kata Pengantar) singkat untuk filsafat.

Hidup setiap saat penuh dengan kejadian, peristiwa dan berbagai hal yang memenuhi pikiran kita. Namun sesekali, suatu waktu, kita mungkin merenung dan bertanya-tanya tentang semua itu. lantas pada saat itu timbul pertanyaan-pertanyaan dasar yang dalam sehari-hari mungkin tak pernah kita hiraukan sama sekali.

Singkat saja, filsafat bisa berawal dari sebuah rasa heran, lalu bertanya dan terus bertanya guna mengungkap jawaban dari rasa heran akan suatu hal. menelusuri tahap demi tahap hingga akhirnya mencapai kesimpulan pemikiran yang teramat "dalam". misalnya, pernahkah kita memikirkan terbuat dari apakah dunia itu, kenapa ya kulit kita bisa keriput, dari mana asal sebuah gravitasi hingga bumi itu bisa lengket dengan inti bumi, dari manakah asal sebuah huruf, seberapa dalam hati kita hingga bisa menampung dan menyimpan berbagai hal yang kita terima, pertanyaan-pertanyaan seperti itu bisa jadi muncul dalam pikiran kita lantas timbullah research untuk menemukan jawaban dari suatu pertanyaan hingga akhirnya muncullah sebuah hasil, temuan, ide, rumus, teori atau mungkin doktrin dari penjelajahan pikiran kita.

Ada sebuah pertanyaan singkat dan mungkin kita juga sering mengatakannya, KEBENARAN, "apa kebenaran itu.?!". dari ribuan (bahkan mungkin jutaan) jawaban, mungkin bagi diri mereka sendiri jawabannya lah yang benar padahal menurut orang lain bisa jadi salah. lantas kapan kita akan menemukan jawaban yang benar tentang kebenaran. itu masih dalam level mencari jawaban dari sebuah pertanyaan tentang kebenaran, belum lagi kalau kita sudah melakukan sebuah langkah, keputusan, atau mungkin tindakan.

Ada lagi sebuah pertanyaan yang mungkin lebih simple dari kata kebenaran, tapi mari kita baca dulu kalimat-kalimat berikut : "aku akan selalu ada untukmu", "kota itu berada disebelah kotaku", "bulan depan kita akan mengadakan parade musik". dari kalimat-kalimat tersebut pernahkan kita merenungkan apakah arti dari kata ADA.?!

Selamat berfikir dan
Tunggu episode berikutnya...
aku uda ngantuk banget.!!!

Wait For Sleep (Blog's Special Edition)

Standing by the window
Eyes upon the moon
Hoping that the memory
will leave his spirit soon
She shuts the doors and lights
And lays her body on the bed
Where images and words are
running deep
She has too much pride to pull
the sheets above her head
So quietly she lays and waits
for sleep
She stares at the ceiling
And tries not to think
And pictures the chains
She's been trying to link again
But the feeling is gone
And water can't cover her
memory
And ashes can't answer her
pain
God give me the power to take
breath from a breeze
And call life from a cold metal
frame
In with the ashes
Or up with the smoke from the
fire
With wings up in heaven
Or here, lying in bed
Palm of her hand to my head
Now and forever curled in my
heart
And the heart of the world

Tuesday, September 29, 2009

Mengenal Angan-angan

"Melanturnya angan-angan ialah menginginkan hidup untuk waktu yang panjang, dengan memastikan. sedangkan pendeknya angan-angan yaitu memastikan dalam angan-angan itu, misalnya; mengikatnya dengan istitsnaa (Insya Allah, dengan kehendak dan ilmu Allah SWT) dalam menuturkannya, atau dengan syarat baik dalam menginginkannya".

Dengan demikian, bila kita menyebut-nyebut hidup kita, umpamanya ; "aku masih akan hidup sesudah tarikan nafas yang kedua, atau hari yang kedua", dengan memastikan, maka kita di namakan orang yang melantur angan-angannya. hal ini merupakan makshiyat, karena yang demikian berarti memastikan perkara ghaib.

Jika kita membuat qayyid (mengikat) angan-angan itu dengan kehendak Allah SWT dan ilmu-NYA, lalu kita berkata "aku akan hidup Insya Allah", berarti kita keluar dari hukum angan-angan dan kita bisa di sifati sebagai orang yang meninggalkan angan-angan.

Begitu pula jika kita menginginkan hidup hingga waktu yang kedua secara memastikan, maka kita disebut orang yang panjang angan-angan. tetapi kalau kita membuat qayyid terhadap keinginan kita itu dengan syarat baik, maka kita keluar dari hukum angan-angan dan disebut orang yang pendek angan-angannya, karena kita tidak memastikan dalam keinginan kita.
Karena itu lah, mari kita tinggalkan memastikan dalam menyebut kekekalan dan menginginkannya.

Yang dimaksud dengan "Menyebut" adalah ingatnya hati, yakni memantapkan dan menetapkan pada hati untuk meninggalkan perbuatan memastikan itu.
Mari kita pahami keterangan di atas, mudah-mudahan mendapatkan petunjuk, aamien.

Angan-angan itu ada dua macam; angan-angan umum dan angan-angan khusus.
angan-angan umum yaitu menginginkan hidup terus untuk mengumpulkan dunia dan bersenang-senang dengannya. ini adalah makshiyat yang murni, dan lawannya adalah pendeknya angan-angan.
Allah SWT telah berfirman yang artinya : "Biarkanlah mereka itu makan dan bersenang-senang serta disibukkan oleh angan-angan mereka, maka mereka bakal mengetahui akibat perbuatan mereka".

Sedangkan angan-angan khusus yaitu menginginkan terus hidup untuk menyempurnakan amal yang baik. angan-angan ini mengandung hal yang mengkhawatirkan, yakni sesuatu yang tidak di yakini kebaikannya. sebab, kadang-kadang seseorang dalam melakukan kebaikan atau menyempurnakannya itu tidak ada bagusnya,karena terjerumus ke dalam ujub atau riyaa, atau afat lain, di mana kebaikan yang dilakukan tidak seimbang dengan afatnya.
Jadi, apabila seseorang memulai untuk melakukan shalat, puasa atau lainnya, maka ia tidak boleh bermaksud menyempurnakannya. sebab, kesempurnaan itu merupakan perkara yang samar. juga tidak boleh bermaksud menyempurnakannya dengan memastikan sebab boleh jadi hal itu tidak ada kebaikannya bagi orang tersebut. sebaliknya ia harus membuat qayyid dengan istitsnaa (Insya Allah) atau dengan syarat baik, supaya lepas dari buruknya angan-angan.

Allah SWT telah berfirman kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya : "Janganlah sekali-kali engkau mengucapkan pada sesuatu : 'aku akan melakukan sesuatu itu besok', kecuali jika Allah SWT menghendaki".

Kebalikan angan-angan ini menurut para Ulama adalah niat yang terpuji. para Ulama mengatakan demikian hanyalah menurut cara memberikan kelapangan, karena orang yang berniat dengan niat yang terpuji itu pasti tidak mau berangan-angan.
Inilah hukum amal (angan-angan) dan niat yang terpuji.

Andaikata ada orang bertanya : Kenapa diperbolehkan memastikan pada permulaan, tetapi wajib pasrah dan istitsnaa dalam menyempurnakannya ?
Jawabnya : Karena, tidak ada kekhawatiran pada permulaan, sebab amal itu pada permulaan bukan sesuatu hal yang berada di belakang (belum terjadi), sedangkan dalam keadaan menyempurnakan terdapat kekhawatiran, karena menyempurnakan amal adalah suatu hal yang berada di belakang.

Jadi, dalam penyempurnaan itu terdapat dua kekhawatiran yang bisa sampai pada kesempurnaan, kita tidak tahu apakah bisa sampai ke sana atau tidak, dan kekhawatiran rusaknya amal, kita tidak tahu apakah dalam penyempurnaan itu baik atau tidak. kalau begitu, wajib istitsnaa lantaran kekhawatiran sampai tidaknya kepada kesempurnaan dan wajib pasrah lantaran kekhawatiran akan rusaknya amal.

Thursday, September 17, 2009

Perjalanan Hidup Seorang Pendiam

Sujudku,
tak akan pernah memuaskan inginku untuk menghaturkan sembah sedalam kalbuku...
Semua syukurku hanya kupersembahkan untuk-MU ya ALLAH,
untuk sebuah nama, harta dan keluarga yang mencinta,
serta perjalanan yang selama ini tertempa...
Alhamdulillah.....pilihan dan kesempatan ini lah
yang membuat hamba mengerti lebih baik tentang makna diri ini,

Semua menjadi lebih berarti dan lebih mudah dihayati
Alhamdulillah.....
ku kagumi semua kebesaran-MU ya ALLAH,
mungkin aku menilai kehidupan dari sudut yang berbeda...
yang tak memadai dan hanya mengecap sebuah rasa,
semua harta dan jamuan nafsu yang tak kekal
dan bila aku tua, semua bukan lah menjadi bekalku untuk menghadap-MU...
sebesar apa pun rumah yang ku punya, tetap bermula dari sekeping batu bata,
dan semua itu bisa hilang dalam sekejap mata atas kehendak-MU...
kuhanya ingin benahi diri ini di hadap-MU ya Rabbii,

Jadikanlah aku tentara fi sabilillah,
tentara yang selalu setia di jalan-MU...
tentara yang selalu tertanam dua kalimah syahadah,
entah apa yang terjadi apabila persimpangan telah tiba di hadapanku,
pastilah banyak rintangan yang harus ku hadapi..
tapi aku berharap, aku tak lupa diri saat gembira,
dan hanya inginkan ENGKAU jika saatnya tiba...
aku hanya manusia yang penuh dengan kekhilafan,
tapi aku bisa membedakan cahaya dan kegelapan
kucoba tabah saat KAU hadapkan duri dan cobaan,
kucoba teguh saat KAU hidangkan kekuasaan dan perempuan yang senantiasa dipuja, dikejar dan diinginkan...

Aku mengerti siapa aku tanpa-MU di sisi,
lantas apa guna dari semua ini tanpa-MU ya Rabb...
ini hanyalah sebuah tulisan dan bisikan isi hati,
di mana aku selalu mencari sebuah keterangan...
selalu menjiwai peranan...
ku ucap syukur Alhamdulillah atas karunia dan rezeki
dan semoga aku tak terlena dalam perjalanan ini

Aku yang terus memandang begitu dalam ke dalam lubuk hati,
terus mencari Dzat yang tersembunyi dalam relung hati
dan ENGKAU yang Maha Melihat,
alam yang selalu menyelimuti,
serta wujud yang selalu menyertai diri ini...
ENGKAU pindahkan seluruh alam ke dalam mata hati ini,
ENGKAU yang hakiki...
ENGKAU yang mengerti segala yang terjadi di langit dan di bumi...
Qada' dan Qadar-MU telah memberiku kekuatan,
untuk menghindar dari segala kesesatan
janganlah ENGKAU biarkan nafsuku ini terliur dari pandangan-pandangan majazi...
aku yang masih bodoh dan hina,
sangat merindukan cahaya rahmat-MU ya Rabbii

Semoga cahaya Lailatul-MU tak akan pernah membutakan mataku,
semoga segala janji selalu dapat ku penuhi,
semoga aku selalu dapat menghadapi tikaman dari belakang...
setajam apa pun tikaman itu,
aku tak akan pernah risau...
dengan hati ini yang selalu memikirkan-MU di sepanjang perjalananku,
aku akan selalu pasrah,
dan syukurku akan selalu untuk-MU ya ALLAH ya Rabbii

ini lah diriku, yang hanya milik-MU...

Tuesday, September 15, 2009

Kerendahan Hati

Kerendahan hati bisa melampaui tahap demi tahap, ia adalah pintu yang tak terkunci karena semua telah diserahkan kepadanya. Seseorang yang memperturutkan kedirian (nafsu) adalah kotor, dan suci lah seseorang yang mengikuti akal. Sedangkan seseorang yang manancapkan kerendahan hati berarti ia telah mendirikan sebuah tenda yang di sisi lain dari keduanya.

Hati para pencari dan pecinta Tuhan telah membentuk sebuah lingkaran kerendahan hati, maka kerendahan hati adalah guru dari para guru, di mana seluruh hati adalah murid-muridnya. Jika hati adalah raja dalam tubuh kita, maka sifat kerendahan hati adalah guru dari para raja (hati) itu. Andai hati menginginkan sesuatu, maka kerendahan hati itu lah yang akan melakukan sekaligus mengurungkan niat hati itu.

Kisah Keajaiban Cinta 1


Rasio kemodernan hanya menangkap bentuk cinta yang paling luar. Yaitu, cinta dalam bentuk jasad. Cinta dalam tingkat yang pertama.

Bagi manusia, cinta yang menggerakkan itu terbagi dalam tiga tingkat. Yang pertama adalah cinta dalam bentuknya yang paling luar, dalam tingkat ini cinta memuja segala termasuk orang, wanita, anak, dan pangkat (termasuk harta). Kedua, cinta yang memuja Allah SWT. Danyang ketiga adalah cinta mistis, yang tak lagi memakai kata-kata memuja Allah SWT atau tidak. Dalam tingkat ketiga inilah pengertian cinta yang sebenarnya. Ini jelas sangat dengan pemahaman kaum atheis yang penuh kontradiksi dan juga berbeda dengan pemahaman para fuqaha. Sebab dalam pemahaman itu, Tuhan sudah dirasakan sentuhan-Nya secara personal dan rohaniah.

Lalu, yang manakah cinta kita.?!
Hanya dengan memahami keseriusan kita menyucikan hati barulah kita dapat mengetahui pada tingkatan mana cinta kita berada. Sebab hanya kesucian hatilah yang kuasa menyingkap gambaran Tuhan.

Tahukah kita apa yang bersinar dalam cermin hati.?!
Hanya dia yang memahami kesucian hati lah yang mengetahui
Bahwa Gambaran Tuhan muncul dalam Hati.

Setiap orang dapat melihat sesuatu
Yang tak terlihat dalam persemayaman hatinya,
Dan penglihatan itu bergantung pada seberapa bersih kah
Ia menggosok hati tersebut...

Barangsiapa yang menggosok hatinya hingga mengkilap,
Maka bentuk-bentuk yang tak terlihat pun
Akan semakin nyata baginya.

Dengan pandangan di atas, maka hanya mereka yang suci hatinya saja yang memahami Diri Tuhan sebagaimana layaknya Tuhan memahami Dirinya sendiri. Itulah wujud penyatuan yang merupakan ujung dari sebuah Cinta. Karena Cinta itu tak lain adalah jalan untuk sampai pada HAKIKAT PENYATUAN.

Monday, September 14, 2009

Setetes embun dipagi hari, PART 1

Embun pagi yang bertengger di ujung daun memang sudah sering kita lihat. Namun jarang kita perhatikan. Bangun tidur, shalat subuh, berolah raga sebentar, mandi, makan lalu langsung pergi ke tempat kerja. Rutinitas dan kesibukan seperti itu telah menjadikan kita robot-robot kota yang telah di program pemiliknya. Waktu pagi mereka terasa begitu singkat, bahkan sarapan pun sering dilakukan di jalan atau malah setiba di kantor.

Setetes embun pagi memang sering luput dari perhatian. Padahal embun pagi adalah tanda-tanda dari ilahi. Sebuah tanda diantara tanda-tanda berakhirnya masa malam yang gelap gulita, lalu di gantikan oleh masa siang yang terang benderang. Tanda yang lain tentunya sudah jelas dengan terbitnya matahari, kokok ayam serta menghilangnya suara-suara binatang malam. Tapi datangnya embun menjadi unik, tidak seperti yang lainnya. Embun pagi bisa lebih lama kita pandang dan kita perhatikan.

Embun menjadi pertanda dimulainya hari dengan kejernihan. Mari kita sisakan waktu sebentar untuk melihat dan merenungkan. Renungkan apa saja, tapi arahnya satu yaitu KEJERNIHAN. Apa saja yang akan kita lakukan hari ini harus berdasarkan pikiran yang jernih dan hati yang bersih seperti halnya embun pagi yang jernih dan bersih. Mari kita sempatkan merasakan dinginnya embun pagi, rasakan hembusan angin di pagi hari, dan hirup udara segar dalam-dalam. Bedakan dengan hirupan udara tatkala kita berolahraga, sebab kali ini kita menghirup dan merasakannya dengan kejernihan pikiran hati. Hingga terucap "Alhamdulillah, betapa besar nikmat yang ENGKAU berikan pada kami, ya Allah ya Rabbii...". Lalu, mari kita mulai aktivitas keseharian kita dengan membaca Basmalah.

HIDUP, bagi seseorang selalu menyisakan pertanyaan besar "apa sih yang kita cari.?!bahasa sederhananya apa tujuan kita hidup.?!,

Bersambung...

AMANAH

APAKAH AMANAH ITU.?!
Para salaf berbeda pendapat tentang apa yang dengan amanah ini. Namun, perbedaan pendapat tersebut tidak bersifat kontradiktif. Mereka hanya berbeda dalam memilih istilah, perbedaan variatif.

Ada yang menjelaskan bahwa amanah adalah barang-barang yang dititipkan orang lain, ada juga yang mengatakan bahwa amanah adalah amanah di dalam pendengaran, lisan, pandangan, tangan, kaki, perut dan kemaluan.

RUANG LINGKUP AMANAH
Ruang lingkup amanah sangat luas sekali. Amanah meliputi agama, kehormatan, badan, nyawa, pengetahuan, ilmu, kekuasaan, wasiat, persaksian, pengadilan, pencatatan, penyampaian ucapan, rahasia, surat-surat, pendengaran, penglihatan, indra-indra yang lain, dan sebagainya. Masing-masing ada perinciannya.

KLASIFIKASI MANUSIA DALAM MENGEMBAN AMANAH
Pertama, kelompok yang meninggalkan amanah lahir batin, bahkan mengingkari amanah itu (mereka adalah orang-orang musyrik).

Kedua, kelompok yang berpura-pura mengemban amanah padahal batinnya membenci dan tidak suka dengan amanah itu. (Mereka adalah orang-orang munafik). Allah SWT telah berfirman yang artinya "Dan diantara manusia ada yang mengatakan, 'Kami beriman kepada Allah SWT dan hari akhir', padahal sesungguhnya mereka itu bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah SWT dan orang-orang yang beriman, padahal mereka sedang menipu diri sendiri tapi mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah SWT menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta". [Al-Baqarah(2) : 8 - 10]

Ketiga, kelompok yang mengemban amanah lahir batin. (mereka adalah orang-orang yang beriman).

Lihat lah Bumi, langit, dan gunung-gunung. Mereka telah mengemban amanah yang luar biasa berat, mereka adalah makhluk yang mengerti siapa yang menciptakannya tanpa harus berusaha. Mereka berjalan menuju syariat-Nya yang berlaku untuk mereka; penciptaan, pembentukan dan peredaran. Secara langsung dan tanpa perantara mereka menaati syariat itu. Mereka menjalankan kewajiban itu tanpa mereka sadari dan tanpa ada pilihan lain.

Lantas bagaimana dengan manusia.?!
Manusia dapat mengenal Rabbnya dengan pengetahuan dan rasa yang dimilikinya. Ia bisa sampai pada syariat yang berlaku untuknya dengan perenungan dan pandangannya. Ia beramal sesuai syariat dengan usaha dan upayanya. Ia menaati Allah SWT dengan iradahnya, kemauannya dan keinginannya sendiri seiring dengan upayanya untuk menahan penyimpangan dan memerangi kecenderungan syahwatnya. Manusia dalam setiap langkahnya adalah berkehendak...mengerti...dan bebas memilih jalannya, pun ia tahu ke mana ujung jalan yang akan dilaluinya. Dan sejatinya itu adalah AMANAH YANG BESAR.

Maka dari itu, hendaklah kita sebagai manusia mengerti alasan mengapa manusia dimuliakan di sisi Allah SWT dan bangkit untuk mengemban amanah yang telah kita pilih. Amanah yang telah ditolak oleh bumi, langit dan gunung-gunung.

Saturday, September 12, 2009

Mahasiswa dan Negara

Negara adalah jasadnya, mahasiswa adalah hati dari jasad itu...

Kampus merupakan pengembangan diri yang memberikan perubahan pemikiran, sikap dan pencerahan. Tempat mahasiswa lahir menjadi kaum pemikir bebas yang tercerah. dengan sifat keintelektualnya, mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas (model) yang mempunyai paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan. Ciri dan gaya mahasiswa terletak pada ide dan gagasan yang luhur dalam menawarkan solusi atas persoalan-persoalan yang ada. Pijakan ini menjadi sangat relevan dengan nuansa kampus yang mengutamakan ilmu dalam memahami substansi dan pokok persoalan apapun.

Berbicara tentang mahasiswa dan aktivitasnya sudah menjadi pokok bahasan dalam berbagai kesempatan pada hampir sepanjang tahun. berbgai forum diskusi yang diselenggarakan menghasilkan berbagai ragam tulisan, makalah maupun buku-buku yang diterbitkan tentang hakikat-hakikat peranan, dan kepentingan gerakan mahasiswa dalam pergulatan pemikiran. Kampus merupakan tempat pengembangan diri yang memberikan perubahan pikiran, sikap, persepsi dan pencerahan tempat lahirnya mahasiswa sebagai seorang yang lain (dalam artian yang positif). Dengan kata lain kampus merupakan laboratorium yang besar tempat melahirkan beragam ide, gagasan, pemikiran, pengembangan wawasan yang kemudian diwujudkan dalam bentuk peranan sosial individu mahasiswa tersebut dalam lingkungan masyarakat. mahasiswa menjadi agen bagi perubahan sosial, budaya, paradigma, ekonomi, dan politik masyarakat secara luas.

Dengan demikian, kepentingan masyarakat menjadi barometer bagi keberhasilan suatu perubahan sosialyang dilakukan oleh agen (mahasiswa tersebut). Mahsiswa dituntut tidak hanya membawa ijazah, tetapi juga harus membawa perubahan dari ilmu dan pengalamannya selama berada dalam laboratorium kampus. konsep perlawanan merupakan suatu hal yang lazim bagi seorang mahasiswa. perlawanan yang dilakukan bisa muncul dalam bentuk yang beragam, dan tentu saja dalam satu visi yang besar, untuk kepentingan dan pembelaan bagi masysarakat umum. isu yang ditangkap pun terdiri dari beragam persoalan. Mulai dari persoalan ekonomi, politik, budaya, etika, agama dan lain sebagainya.

bersambung.....

Ketika hati berbicara

Tasbih...
Hidup...
keduanya sama-sama berputar, keduanya juga sama-sama berawal dan berakhir ditempat yang sama. Setiap butiran-butiran tasbih adalah gambaran dari setiap langkah-langkah kita, satu persatu kita lewati. Saat jari jemari kita bermain di atas butiran-butiran tasbih, perlu adanya sebuah kesabaran, kepasrahan dan keteguhan hati untuk bisa mencapai akhir dari sebuah renungan dzikir.

Monday, September 7, 2009

manajemen jiwa 2

ibaratnya hati adalah raja dalam tubuh kita, pikiran adalah hakim sekaligus panglima, dan organ-organ tubuh lainnya adalah rakyat yang selalu setia dan tunduk sepenuhnya pada keputusan hakim (pikiran) dan rajanya (hati).

hati menginginkan sesuatu, pikiran yang memutuskan baik dan tidaknya. jika hati seseorang telah penuh dengan hal yang buruk (rusak), maka rusak lah semuanya. jika hati seseorang itu baik, maka baik lah semuanya.

pun begitu dengan pikiran. Ia selalu menuruti apa kata rajanya (hati). hanya, perannya lebih penting daripada organ-organ tubuh lainnya. peran yang ia jalankan adalah menimbang keinginan rajanya. namun jika "keinginan" rajanya (nafsu) itu lebih kuat, maka tunduk lah ia pada apa yang diinginkan oleh rajanya (hati).

mungkin salah satu dari kita pernah membaca buku-buku filsafat yang menyatakan bahwa filosofis-filosofis terdahulu (era yunani kuno-red.) telah menuhankan akal dari pemikiran-pemikiran mereka, mungkin ada benarnya karena pada saat itu pedoman pemikiran mereka bukanlah pada SANG KHALIQ melainkan sebuah rasionalitas. tapi pernyataan menuhankan akal itulah yang salah, karena apa yang mereka dapatkan dari pemikiran mereka sesungguhnya hati mereka lah yang bergerak terlebih dahulu. hati menyuruh akal untuk memikirkan sesuatu yang dikehendaki oleh hati yang selanjutnya berbuah menjadi suatu pemikiran.

suatu pemikiran tidak akan pernah ada tanpa di dahului oleh "keinginan" untuk memikirkan sesuatu, sedangkan keinginan itu sendiri adalah salah satu penduduk (rakyat) dari hati. dari sini mungkin kita bisa mengatakan bahwa...
Hati adalah tangisan
Hati adalah senyuman,
Hati adalah tingkah laku..
Hati adalah awal dari kebaikan dan keburukan.